![]() |
Prof I Nyoman Sutantra--MI/Abdus/bb |
Metrotvnews.com, Surabaya: Guru besar otomotif
Institut Tehnologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, I Nyoman
Sutantra berupaya untuk membantu meningkatkan ekonomi masyarakat
pedesaan dengan menciptakan kendaraan serba guna bagi masyarakat
pedesaan.
“Kendaraan berupa mobil serba guna dapat digunakan untuk menunjang
produktivitas pertanian dan bisa digunakan untuk kegiatan yang lain,
seperti berjualan maupun bepergian. Kendaraannya tidak besar, mesinnya
berukuran 650 CC, tapi 75% komponennya murni kami yang buat,” terang
Sutantra, Sabtu (16/3).
Menurut guru besar ITS Surabaya yang pada 1978-1984 mengambil gelar
master dan PhD di Wisconsin University Amerika Serikat tersebut,
kendaraan yang dibuatnya diyakini dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat pedesaan. Selain fungsinya yang serbaguna, bahan bakarnya
juga istimewa sebab menggunakan campuran Premium dan etanol.
Karena menggunakan bahan bakar campuran Premium sebesar 85% dan
etanol 15%, kapasitas mesinnya kecil dengan kekuatan 24 PK (tenaga
kuda), tenaga mobil tersebut dapat naik 20% dengan kekuatan hingga 30
PK.
“Bahan bakar campuran ini yang saat ini sedang diteliti dan untuk
campuran etanolnya itu kami usahakan dapat terus ditingkatkan. Karena
etanol ini bisa jadi lahan pekerjaan baru dari masyarakat pedesaan
dengan memanfaatkan hasil pertanian di desa,” ujar Sutantra.
Untuk sementara, masyarakat di pedesaan memang harus membeli lebih
dahulu etanol tersebut. Namun selanjutnya, pihak akademisi di ITS
Surabaya, akan memberikan pelatihan kepada masyarakat agar dapat membuat
etanol sendiri. Sehingga, kemandirian warga pedesaan, sedikit demi
sedikit akan semakin kuat untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Bahkan dengan melatih masyarakat pedesaan membuat etanol tersebut,
warga dapat menjualnya ke pasaran umum. Karena secara ekonomis, harga
etanol di pasaran saat ini mencapai Rp18.000 setiap liternya dan
menjanjikan keuntungan yang besar.
“Etanol bisa dibuat sendiri oleh masyarakat, misalnya dengan
memanfaatkan tanaman singkong yang biasa ditanam di areal persawahan,
pekarangan, maupun sebagai tanaman sela di lahan-lahan produktif. Etanol
yang dihasilkan bisa digunakan untuk mobil yang dimiliki dan jika ada
sisa bisa dijual,” urai bapak dari 3 orang anak itu.
Selain itu dengan menggunakan bahan campuran Premium dan etanol,
emisi gas buangan yang dihasilkan oleh kendaraan serba guna tersebut
juga sangat ramah lingkungan. Suasana segar di pedesaan tidak terusak
dengan polusi asap yang berlebihan.
Selain bahan bakar campuran Premium dan etanol hasil produksi
sendiri, Sutantra menjelaskan sekitar 75% komponen mobil itu berasal
dari dalam negeri. Bahkan komponen-komponen tersebut bisa diproduksi
oleh usaha kecil menengah (UKM) yang bergerak di bidang logam.
Sutantra mengakui, bagian paling sulit dan pembuatan mobil pedesaan
tersebut adalah bagian mesinnya. Untuk sistem capacitive discharge
ignition (CDI), alat yang mengatur pengapian pada kendaraan ini sudah
bisa dibuat sendiri olehnya.
“Yang belum bisa kami buat sendiri adalah injektor, alat penyemprot
bahan bakar. Material logam yang digunakan untuk pembuatan injektor
masih susah dan di dalamnya terkandung komposisi logam tertentu. Makanya
itu untuk injector dan sejumlah onderdil lain yang tidak terlalu banyak
terpaksa masih impor,” terang Sutantra. (Abdus Syukur)
Posting Komentar