Bagi Alumni ITS yang ingin berbagi tulisan-tulisan untuk dimuat di Blog ini, kami persilahkan menghubungi Email: purwoko.e28@gmail.com dan CC kan ke: dewa.yuniardi@gmail.com

ITS membangun sumur-sumur air disekitar (RSUD) Balikpapan

Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mulai ancang-ancang untuk menyiapkan tenaga medis. Pasalnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balikpapan diperkirakan mulai beroperasi pada awal 2014 mendatang. Proses pembangunannya sampai saat ini sudah 80 persen.

“Saat ini kita sedang mempersiapkan alat-alat kesehatan dan SDM (sumber daya manusia) RSUD. Mudah-mudahan tepat waktu sesuai target,” terang Kepala DKK Dyah Muryani, kemarin (11/4).

RSUD yang terletak di Jalan Mayjen Sutoyo, Gunung Malang, tersebut diperkirakan butuh 200 orang tenaga medis. Meliputi perawat, dokter umum dan dokter spesialis. “Kita sudah menyekolahkan beberapa SDM yang ada untuk menjadi dokter spesialis. Tahun ini ada satu yang lulus untuk spesialis kandungan. Tahun depan beberapa akan lulus," sambungnya.

Menurutnya, ada 12 dokter yang disekolahkan pemerintah kota. Di antaranya, menempuh spesialis anak, bedah, dan penyakit dalam. "Ada juga tambahan seperti anestesia, THT, radiologi, dan laboratorium," katanya. Sedangkan untuk dokter umum, DKK telah membuka pendaftaran. Minimal dibutuhkan 10 dokter umum. Semuanya difokuskan pada tenaga medis asal Balikpapan dan Kaltim. 

Sementara, terkait tanah longsor di sekitar bangunan RSUD, dikatakan Dyah sudah mendapat penanganan dari tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). “Sudah dibentuk sumur-sumur air di mana saat hujan air yang masuk ke sumur tersebut langsung dipompa keluar sehingga tanah tidak jenuh oleh air dan tidak longsor lagi,” terangnya.

Pembangunan fisik RSUD ditarget rampung Juli atau Agustus mendatang. Masalah longsor diharapkan tidak mengganggu proses penyelesaian pembangunan. Sementara terkait sebagian kecil lahan warga yang belum berhasil dibebaskan diharapkan juga lekas ada jalan keluar.

"Tapi yang penting rumah sakit berdiri dan berfungsi dulu baru setelah itu pembebasan," tandasnya.

Diketahui, pembangunan RSUD tipe C ini menelan anggaran lebih dari Rp 80 miliar dan berdiri di atas lahan pemerintah kota. Namun bagian depan dan samping masih banyak berdiri rumah dan ruko milik warga sehingga dari depan RSUD masih terhalangi rumah warga. Nantinya, rumah sakit ini memiliki kapasitas 100 tempat tidur dan 90 di antaranya untuk kelas III.


 

Guru Besar ITS Kaji Longsor RSUD

* Karena Tanah Retak dan Hujan * Disarankan Buat Sumur Pompa *
 
Tampaknya pembiayaan untuk pembangunan RSUD Balikpapan di Jalan Mayjend Sutoyo, Gunung Malang, Balikpapan Tengah dipastikan bisa bertambah. Pasalnya di saat kontraktor sedang fokus mengebut pembangunan gedung utama, lahan di belakang RSUD mengalami longsor.
 
Menyikapi hal tersebut, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Kesehatan Kota (DKK) yang difasilitasi Asisten II Bagian Ekonomi Pembangunan Pemkot Balikpapan, mendatangkan dua guru besar dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Dua guru besar yang didatangkan ke Kota Minyak melihat kondisi lereng yang longsor tersebut adalah Prof Ir Indra Suryabudi Satria Mochtar MSc PhD dan Prof Dr Ir I Gusti Putu Raka.

Kepala DPU Balikpapan Ir Tara Allorante MT mengatakan dari hasil penelitian di lapangan oleh guru besar ITS tersebut, penyebab utamanya longsor dikarenakan intensitas hujan yang memang sangat tinggi.

“Longsor akibat hujan yang terus menerus. Dalam kajian teknis awal ternyata kondisi tanah utuh. Namun, dalam kenyataannya sudah tak utuh lagi karena mengalami keretakan. Karena retak, air hujan masuk di bagian retak tersebut, akhirnya tanah bergerak dan terjadi longsor,” kata Tara Allorante menjawab Balikpapan Pos di balaikota, kemarin.

Ditanya mengenai kurang matangnya perencanaan awal konsultan, Tara kembali menjelaskan memang dalam pembuatan dinding sebelumnya tidak menghitung kondisi teknisnya, karena memang sebelumnya kondisi tanah dalam kondisi utuh.

“Karakter tanah memang berlainan, setiap lapisan tanah pun berlainan karakternya. Ada yang rentan dan mudah bergerak jika terkena air. Itu yang di luar perkiraan teknis konsultan,” lanjut mantan Kepala Disnakersos ini.

“Konsultan tidak merencanakan sejak awal dikarenakan memang teori ini belum ada. Karena memang kondisi sebelumnya tanah dalam kondisi utuh tidak mengalami keretakan,” tambahnya.

Pasca pengamatan teknis tersebut, dua guru besar Prof Indra dan Prof Raka mengusulkan pembuatan sumur pompa untuk mencegah longsor pembangunan di areal lahan proyek bernilai Rp78,8 miliar tersebut semakin parah. Tujuannya, agar air yang masuk ke dalam retakan tanah bisa disedot ke atas permukaan.

“Berdasarkan guru besar, teori stabilitas tanah yang krek (retak, Red.) itu belum ada dan cara mengatasi dengan membuat sumur pompa. Semakin banyak titik sumur pompa semakin baik untuk menyedot air dalam tanah,” katanya.

Disinggung mengenai apakah anggaran perbaikan longsoran akan diusulkan masuk dalam usulan pembangunan RSUD, Tara membeberkan masih akan melakukan kajian teknis terlebih dahulu. Yang jelas kata dia, bisa nantinya dialokasikan di Dinas PU atau DKK.

Kembali ke teknis penanganan masalah tanah longsor, Tara pernah mengusulkan lahan yang kondisi curam tersebut dibebaskan dulu lalu dipotong dan dibuat terasering.

“Namun, menurut mereka (guru besar) hal tersebut masih bisa menimbulkan longsor. Disarankan, harus dilakukan kajian menyeluruh. waktunya sekitar 1,5 bulan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, RSUD merupakan rumah sakit dengan golongan tipe C. RSUD ini merupakan proyek multiyears yang harus selesai sebelum akhir tahun 2013.

RSUD Gunung Malang ini berdiri di atas lahan seluas 1,2 hektare. Nantinya kapasitas rumah sakit ini sekitar 100 kamar, dimana 70 persen diantaranya dikhususkan untuk warga miskin. Total anggaran untuk pembangunan fisik mencapai Rp78,8 miliar
Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Blog | Kojack | Dewa Yuniardi
Copyright © 2012 - 2016. Blog IKA - ITS Jakarta Raya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger