Bagi Alumni ITS yang ingin berbagi tulisan-tulisan untuk dimuat di Blog ini, kami persilahkan menghubungi Email: purwoko.e28@gmail.com dan CC kan ke: dewa.yuniardi@gmail.com

Mahasiswa ITS Ajarkan Kelola Sampah Daun Jadi Tambang Emas

Pengolahan sampah menjadi barang ekonomis sudah banyak dilakukan berbagai pihak. Salah satunya adalah civitas academica Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Nanik Heri.

Karya Nanik dalam mengolah sampah daun menjadi penghias dan pemercantik alat rumah tangga mendapat apresiasi yang baik dari para konsumen. Bahkan, hasil kreasi Nanik telah merambah pasar luar negeri.

Bersama beberapa mahasiswa ITS yang menjalankan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Nanik memberikan pelatihan kepada kaum ibu di kelurahan Wonorejo tentang resep suksesnya dalam mengelola sampah daun itu.

Nanik mengatakan, proses pengolahan sampah dimulai dengan merebus daun dalam air mendidih yang telah dicampur asam sitrat. Hal ini bertujuan agar daun tampak cantik berwarna coklat.

"Selanjutnya, daun dikeringkan dengan cara disetrika. Daun siap dijahit atau ditempelkan di peralatan rumah tangga. Dengan begitu, sampah daun memiliki nilai jual lebih tinggi," ujar Nanik, seperti disitat dari ITS Online, Sabtu (6/4/2013).

Sementara itu, Ketua Kelompok PKMM ITS Alifia Nurrizky Virrayani menyebut, apa yang dikerjakan Nanik sejalan dengan apa yang sedang mereka kembangkan. ''Saat ini kami sedang mengembangkan Mangrove Leaves Craft,'' ujar Virra.

Mahasiswi Jurusan Arsitektur itu menjelaskan, proyek yang tengah mereka jalankan dilatarbelakangi oleh sampah daun di kawasan mangrove Wonorejo yang tidak terorganisasi dengan baik. Memanfaatkan kondisi tersebut, maka Virra pun memberdayakan masyarakat sekitar untuk memperoleh penghasilan dari barang yang dianggap tidak berguna.

"Petugas kebersihan saja tidak ada. Maka, kami ingin sampah daun ini bisa menjadi barang kerajinan yang memiliki nilai jual oleh masyarakat Wonorejo ini,'' ungkapnya.

Setelah pelatihan tersebut, Virra berencana akan melakukan monitoring terhadap para peserta untuk keberlangsungan programnya. Dia berharap, ke depan, hasil karya para ibu di Wonorejo dapat dipamerkan secara luas.

''Kami tetap monitoring seminggu sekali agar kegiatan ini mencapai tujuannya. Setelah itu hasil nyata dari peserta akan kita pamerkan,'' tutup Virra. Margaret Puspitarini (mrg)
Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Blog | Kojack | Dewa Yuniardi
Copyright © 2012 - 2016. Blog IKA - ITS Jakarta Raya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger