Bagi Alumni ITS yang ingin berbagi tulisan-tulisan untuk dimuat di Blog ini, kami persilahkan menghubungi Email: purwoko.e28@gmail.com dan CC kan ke: dewa.yuniardi@gmail.com

Rektor ITS Apresiasi Prestasi Perempuan Peneliti

Sri Fatmawati
JAKARTA - Perempuan peneliti masih terbilang minim. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia. Maka, tidak heran jika prestasi internasional yang diraih dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, yakni Sri Fatmawati mendapat pengakuan khusus dari sang Rektor Triyogi Yuwono.

Yogi menegaskan, prestasi yang ditorehkan Fatmawati ini sangat bagus untuk memacu semangat peniliti perempuan muda Indonesia. Terutama, bagi peneliti ITS yang selama ini sudah banyak menghasilkan karya-karya prestisius. ''Bagi kami, prestasi ini sangat berharga dan semoga diikuti oleh sivitas akademika lainnya,'' tutur Triyogi, seperti disitat dari ITS Online, Rabu (17/4/2013).

Bagi para peneliti muda yang ingin berkarya, Guru Besar Jurusan Teknik Mesin ITS itu berpesan agar mereka tidak asal meneliti. Dia menyarankan agar tema penelitian yang diangkat merupakan masalah terkini.

"Peneliti ITS hendaknya meningkatkan kuantitas riset mereka terhadap masalah kekinian. Seperti riset Bu Fatma ini, akan sangat bermanfaat,'' ujarnya.

Sri Fatmawati merupakan satu di antara 16 wanita di seluruh dunia yang memperoleh penghargaan International Fellowship L'Oreal for Women in Science 2013. Penghargaan tersebut berkat keberhasilannya menemukan senyawa khusus dari spons laut. Senyawa tersebut berpeluang menjadi obat anti kanker dan anti Alzheimer.

Dosen Jurusan Teknik Mesin ITS itu memang sangat peduli terhadap penelitian mengenai pengobatan alternatif. Maka, selain melanjutkan riset mengenai spons, dia juga meneliti jamur lingzhi sebagai bahan disertasinya. ''Goal-nya mencari bahan sintetik alami sebagai obat untuk penyakit diabetes,'' ungkap Fatma.

Wanita asal Sampang, Madura itu sangat mendukung kiprah para peneliti perempuan. Menurut Fatma, kesempatan memperoleh penghargaan internasional sangat terbuka lebar. Apalagi saat ini dukungan untuk melakukan riset tidak hanya datang dari kampus, tapi juga pemerintah.

Fatma berharap, prestasi civitas academica ITS dapat terus bertahan. Terutama dari bidang riset sains dan teknologi yang dilakukan oleh mahasiswa. ''Kami hanya memiliki waktu yang relatif pendek. Berbeda dengan mahasiswa yang masih mempunyai waktu yang cukup panjang,'' imbuh jebolan Kyushu University, Jepang itu.(mrg) Margaret Puspitarini
Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Blog | Kojack | Dewa Yuniardi
Copyright © 2012 - 2016. Blog IKA - ITS Jakarta Raya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger