ABRASI: Tim Peneliti ITS melakukan identifikasi terhadap kawasan pantai pulau Derawan yang mengalami abrasi begitu cepat dalam beberapa tahun terakhir. |
TANJUNG REDEB - Dalam kurun waktu tiga tahun
terakhir, abrasi pantai di Pulau Derawan terjadi cukup cepat. Melihat
kondisi tersebut penataan kawasan Pulau Derawan maupun beberapa pulau
disekitarnya harus segera dilakukan. Pemerintah Kabupaten melakukan
identifikasi dengan melibatkan enam peneliti dati institut teknologi
surabaya (ITS) yang melakukan survey langsung terhadap kondisi pulau
yang kini menjadi objek wisaya bahari unggulan di Kalimantan Timur.
Tidak hanya permasalahan abrasi pantai yang diidentifikasi, tetapi juga
penataan pemukiman, hingga sistem pengelolaan lingkungan yang baik,
hingga pemanfaatan sumber daya alam, untuk pengembangan kepariwisataan
yang berbasis masyarakat dan berkelanjutan.
Enam tim peneliti ITS yang telah melakukan survei terhadap kepulauan
Derawan, Minggu (14/4) kemarin, memaparkan hasil kajian di hadapan
Bupati Berau Makmur HAPK, Wakil Bupati Ahmad Rivai, Sekkab Jonie
Marhansyah, jajaran asisten dan sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) teknis di lingkungan Pemkab Berau. Enam penetliti
tersebut di antaranya Prof Noor Endah, selaku koordinator. Putu Rudi
Setiawan ahli tata ruang, Eddy Setiadi Soedjono ahli lingkungan, Dian
Saptarini ahli biologi laut, Umbro Lasminto ahli pantai/drainase dan
Prof Indrasurya ahli mekanika tanah. Paparan yang digelar di kediaman
resmi bupati tersebut menjadi bahan acuan dalam program penanganan dini
terhadap kawasan kepulauan Derawan.
Dalam paparannya, Noor Endah mengungkapkan kalau penataan kawasan
Pulau Derawan harus dilakukan sejak dini dengan pembagian kawasan. Mulai
dari kawasan lindungnya budidaya maupun pemukiman. Selain itu pola
pengelolaan lingkungan juga harus mulai digiatkan untuk menjaga
kelestarian ekosistem yang selama ini menjadi daya tarik wisatawan.
Desain penataan pulau derawan, dikatakan Endah tidak hanya menjadi
harapan pemerintah. Namun masyarakat di Pulau Derawan juga berharap
memiliki master plant pengembangan Derawan, sebagai acuan masyarakat
seketika melakukan pembangunan. “Sudah harusnya dilakukan penataan
kembali dengan melakukan kajian terhadap kehidupan dan kondisi pulau
derawan saat ini,” ungkapnya.
Begitu juga dengan permasalahan abrasi pantai di sisi timur Pulau
derawan yang menurut ahli pantai Umbro Lasminto, harus ditinjau kembali
dari desain penanganan yang pernah dibuat pada tahun 2010 lalu. Pasalnya
kondisi perubahan iklim dalam beberapa tahun terakhir mengakibatkan
pergeseran pantai terjadi begitu cepat. “Harus ada Modifikasi atau
pemilihan metode pengaman pantai dengan mempertimbangkan ketersediaan
material dan bentuk yang memiliki estetika baik untuk daerah
pariwisata,” ucapnya
Posting Komentar